tag:blogger.com,1999:blog-50199554143655152822024-03-04T23:37:30.347-08:00chocolatechcolate is everythinghttp://www.blogger.com/profile/03113474376970698585noreply@blogger.comBlogger4125tag:blogger.com,1999:blog-5019955414365515282.post-48357133251673785452010-03-25T23:35:00.000-07:002010-03-26T01:07:39.605-07:00Khasiat Coklat<font style="color: rgb(204, 51, 204);" face="verdana">Anda suka coklat ? Ternyata coklat juga mempunyai khasiat bagi kesehatan tubuh. Hasil studi terbaru mengenai coklat yang diterbitkan melalui Journal of Neuroscience menyebutkan, mengonsumsi coklat dapat membantu mengurangi rasa sakit. </font> <p style="color: rgb(204, 51, 204); font-family: verdana;">Para peneliti dari University of Chicago mengadakan uji coba pada seekor tikus, dan mereka percaya efek yang sama dapat terjadi pada manusia.</p> <p style="color: rgb(204, 51, 204); font-family: verdana;">Dalam eksperimen yang dilakukan Profesor ahli neurobiology Peggy Mason dan timnya, mereka memberikan coklat chip pada tikus-tikus tersebut. Sementara itu, bagian bawah kandang mereka dilengkapi dengan sebuah bola lampu.</p> <p style="color: rgb(204, 51, 204); font-family: verdana;">Dalam keadaaan normal, suhu panas dari cahaya bola lampu akan menyebabkan tikus menggerak-gerakkan cakarnya menahan rasa sakit akibat panas.<br />Namun saat hewan pengerat itu memakan coklat, respon mereka terhadap rasa sakit yang diakibatkan dari suhu panas terlihat berkurang.</p> <p style="color: rgb(204, 51, 204); font-family: verdana;">Mereka nampak tenang dan tidak lagi gelisah menggerak-gerakkan cakar mereka, seperti pada saat mereka belum diberi coklat. Mereka justru malah asyik menghabiskan coklat yang ada.</p> <p style="color: rgb(204, 51, 204); font-family: verdana;">Mason kemudian menemukan, memakan coklat rupanya menstimulasi sistem pada otak yang mengontrol respons alam bawah sadar, termasuk menolerir rasa sakit.</p>chcolate is everythinghttp://www.blogger.com/profile/03113474376970698585noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5019955414365515282.post-60849261436609852772010-03-25T23:30:00.000-07:002010-03-26T01:07:39.605-07:00Cara Memilih dan Menyimpan Coklat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiul-dt0PNB-xsdvh0wRhtRNpGncKrvk9z0JmLADSCP9ZCZj5t54WcviLUGLCFVsrWjxwezEn7ycaAwJmAcOt9zP6W89k_jam37_WMbUIMevJMHygMojbsZp8V1Enjp8JHeehb6pfuPQLVZ/s1600/images.jpeg"><img style="cursor: pointer; width: 108px; height: 111px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiul-dt0PNB-xsdvh0wRhtRNpGncKrvk9z0JmLADSCP9ZCZj5t54WcviLUGLCFVsrWjxwezEn7ycaAwJmAcOt9zP6W89k_jam37_WMbUIMevJMHygMojbsZp8V1Enjp8JHeehb6pfuPQLVZ/s320/images.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452849910388251410" border="0" /></a><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" ><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" ><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" ><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" ><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" ><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_SpLzdRIZVtN3FUH2bHNyr3JpcHlhRncLv5HiKf87a4fWzaZuTwbnqkungee1jA7pP8bK_Tlv30rvTYoTNSiaZ_v9_MBys_aROx-BzIqBqYsbESjY0t-3t-uG4W_W3wJymu8p_gLf3WWl/s1600/2.jpeg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 127px; height: 95px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg_SpLzdRIZVtN3FUH2bHNyr3JpcHlhRncLv5HiKf87a4fWzaZuTwbnqkungee1jA7pP8bK_Tlv30rvTYoTNSiaZ_v9_MBys_aROx-BzIqBqYsbESjY0t-3t-uG4W_W3wJymu8p_gLf3WWl/s320/2.jpeg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452849795527910066" border="0" /></a></span></span></span></span></span>Cokelat yang di tawarkan di pasaran sangat beragam, Anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan Anda. Tapi pada saat Anda membeli cokelat dalam kemasan tentu saja Anda tidak bisa membuka kemasan tersebut, Anda hanya bisa melihat jenis dan komposisinya dan masa kadaluwarsanya yang tercantum dalam label kemasan cokelat tersebut. Berbeda bila Anda membeli cokelat dalam bentuk timbangan, Anda bisa melihat fisik dari cokelat yang Anda beli, untuk itu Anda harus mengetahui beberapa ciri cokelat yang bagus diantaranya adalah:</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >- Permukaan cokelat halus dan mengkilap.</span><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >- Cokelat pekat (dark) memiliki warna cokelat gelap bukan hitam.</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >- Saat cokelat dipatahkan, terdapat beberapa serpihan yang halus dan terlihat teksturnya seperti kulit pohon.</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >- Pada saat Anda rasakan dimulut, terasa halus, dan aromanya terasa dilidah dan tidak terdapat rasa atau aroma yang menyimpang.</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >- Rasanya creamy tapi tidak berminyak.</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >- Cepat meleleh, karena tingginya kandungan cocoa butter.</span><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >Cara Penyimpanan Cokelat</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >Simpan cokelat ditempat yang kering dan dingin, atau dengan suhu ruangan 16-18’C. Penyimpanan pada suhu dibawah 13’C menyebabkan terjadinya bercak putih (“Sugar Bloom”) dan berkeringat apanila ditempatkan didalam suhu ruang. Apabila disimpan dalam suhu terlalu tinggi juga akan menyebabkan perubahan kandungan lemak karena panas, permukaan terlihat sangat berminyak dan lengket (“Fat Bloom”).</span><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >Apabila pembungkusnya sudah dibuka, rapatkan kembali pembungkusnya, sehingga tidak ada udara yang masuk. Atau pindahkan dalam kotak atau tempat yang kedap udara.</span><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >Hindari menyimpan cokelat dalam lemari es, kecuali Anda tidak mempunyai ruangan ber AC. Bila menyimpan cokelat dalam lemari es pada saat cokelat mau digunakan, keluarkan cokelat terlebih dahulu dan biarkan pada suhu normal/suhu ruangan dulu hingga uap es nya hilang, baru gunakan sesuai dengan kebutuhan.</span><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(204, 51, 204);font-family:verdana;" >Cokelat yang disimpan dengan baik akan tahan selama kurang lebih 1 tahun. Meskipun sudah terjadi “Bloom” tetapi tidak menimbulkan perubahan yang menonjol pada rasa cokelat. Jadi Anda masih bisa melelehkan dan menggunakannya pada kue Anda selama belum melampaui tanggal kadaluwarsanya.</span>chcolate is everythinghttp://www.blogger.com/profile/03113474376970698585noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5019955414365515282.post-35187062415334700562010-03-25T23:11:00.000-07:002010-03-26T01:07:39.608-07:00Jenis-Jenis Coklat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipR-6EnSwV6smm-VCMqL-fd4QwcKopk5mhJ45xSEDh0uqRbzeaiYv0hIDz0ronzwxcznuxS54-atkbRhXplGYC1wZzjwzIvfiOmMEBT5_obbt74MiFBCU4Sv27bcC_j41hdJAeovMWPCsT/s1600/coklat1.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 200px; height: 300px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipR-6EnSwV6smm-VCMqL-fd4QwcKopk5mhJ45xSEDh0uqRbzeaiYv0hIDz0ronzwxcznuxS54-atkbRhXplGYC1wZzjwzIvfiOmMEBT5_obbt74MiFBCU4Sv27bcC_j41hdJAeovMWPCsT/s320/coklat1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452849034977720514" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdDzjQDcSE_u0SnGJogc6rQicAnoTCNC1D8AO0Ux_11VgaPmoVjlVvaqxtFoj9x98lFnm3wRjguBJ1L1ECZ-wgC1W2DpWO48Ui0ayUqnBTZ2QW0yD3CHjSItlcs08uEffBfIJBKAUpX9PH/s1600/coklat.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 230px; height: 232px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdDzjQDcSE_u0SnGJogc6rQicAnoTCNC1D8AO0Ux_11VgaPmoVjlVvaqxtFoj9x98lFnm3wRjguBJ1L1ECZ-wgC1W2DpWO48Ui0ayUqnBTZ2QW0yD3CHjSItlcs08uEffBfIJBKAUpX9PH/s320/coklat.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452848734542567634" border="0" /></a><br /><p style="color: rgb(153, 51, 0); font-family: verdana;">Saat ini ada banyak sekali jenis coklat yang beredar di pasaran, dan buat teman-teman yang baru belajar bembuat coklat, mungkin masih bingung dalam memilih jenis coklat yang akan digunakan. Salah-salah memilih, nanti malah coklat yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Atau mungkin coklatnya jadi, tapi rasanya tidak seperti yang diharapkan. Nah biar ngga salah pilih ada baiknya kalian membaca dulu info yang gw kasih ini.</p> <p style="color: rgb(153, 51, 0);font-family:verdana;"><span id="more-203"></span>Berikut ini Jenis-jenis coklat yang beredar dipasaran antara lain :</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">Coklat ayam jago, silver queen, tobleron…. hehee… just kiding…</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">ini yang benerannya :</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">1. Couverture</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">Jenis coklat terbaik, coklat ini sangat murni dengan persentase lemak kakao-nya yang tinggi sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk coklat buatan tangan. Sebelum digunakan coklat jenis ini di-temper (dilelehkan) terlebih dahulu. Harga coklat ini juga sangat mahal, sekitar 3x lipat dari coklat compund. Proses temperingnya pun agak unik (Baca artikel bagaimana coklat menjadi coklat). Biasanya hanya pengusaha coklat kelas atas saja yang memakai jenis coklat ini. Tapi rasanya memang uenak banget… sepadan sama harganya. hmm… tapi itu kalo berhasil bikinnya ya… hehehe…</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">2. Plain Coklat</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">Coklat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dll. Persentase massa kakao bervariasi antara 30% – 70%. Semakin tinggi konsentrasi massa kakao semakin baik flavornya.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">3. Milk Coklat</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">Merupakan campuran gula, cocoa butter, coklat cair, susu dan vanilla. Coklat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakao nya cukup rendah hanya 20% dan rasanya lebih manis dibandingkan plain coklat. Cokelat yang satu ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis dan lembut karena mengandung susu. Jika Anda hendak membikin kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">4. White Coklat</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">Merupakan campuran gula, cocoa butter, susu dan vanilla. Tidak mengandung massa kakao, flavor dihasilkan dari lemak kakao. Selain dikonsumsi langsung juga digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili. Ia tak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak dengan hati-hati. Untuk sekedar ngasih tau aja, kalo kamu mau memberi warna atau efek warna pada coklat, white coklat ini lah yang biasa digunakan. Tapi inget, untuk memberi warnanya pake pewarna permen ya. jangan pernah pake pewarna lain, bisa berbahaya.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">5. Dark Coklat</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">Produk ini memiliki kandungan kakao 30-60%, rasanya agak sedikit pahit, tapi justru bisa memberikan taste yang berbeda dari pada milk dan white coklat. (ini coklat favorit saya, rasanya pas banget kalo buat cowok)</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">6. Minuman Coklat</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">Produk minuman dari coklat yang terdiri dari massa kakao dan mengandung kadar gula yang tinggi.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(153, 51, 0);">7. Produk Coklat Lain<br />Berbagai jenis kembang gula coklat.</p>chcolate is everythinghttp://www.blogger.com/profile/03113474376970698585noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5019955414365515282.post-71237222444050545472010-03-25T23:00:00.000-07:002010-03-26T01:07:39.609-07:00Sejarah Coklat<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaVhYrYHHN0-h4H0ZNnNrnaI1ieprAbwB6h7Q7HCrBT5rBTbRoWYoBH8ZeZT4Ahohnu4dO2wMXkW3JLlqVhDCbycNuIp609UrqWQuQjA4z0pRQELkbOsxcqtGWHzHznMHGN5kBq5hpRe1E/s1600/565357_allvariant50.jpg"><img style="float: right; margin: 0pt 0pt 10px 10px; cursor: pointer; width: 400px; height: 267px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaVhYrYHHN0-h4H0ZNnNrnaI1ieprAbwB6h7Q7HCrBT5rBTbRoWYoBH8ZeZT4Ahohnu4dO2wMXkW3JLlqVhDCbycNuIp609UrqWQuQjA4z0pRQELkbOsxcqtGWHzHznMHGN5kBq5hpRe1E/s400/565357_allvariant50.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5452849495488326802" border="0" /></a><br /><p style="color: rgb(255, 204, 0); font-family: verdana;"><b>Cokelat</b> adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao.</p> <p style="color: rgb(255, 204, 0);font-family:verdana;">Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan <span style="text-decoration: underline;">cinta</span>.</p> <p face="verdana" style="color: rgb(255, 204, 0);">Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.</p><p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);"><br /></p><p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Cokelat dihasilkan dari kakao yang diperkirakan mula-mula tumbuh di daerah Amazon utara sampai ke <span style="text-decoration: underline;">Amerika tengah</span>. Mungkin sampai ke Chiapas, bagian paling selatan <span style="text-decoration: underline;">Meksiko</span>. Orang-orang Olmec memanfaatkan pohon dan, mungkin juga, membuat “cokelat” di sepanjang pantai teluk di selatan Meksiko. Dokumentasi paling awal tentang cokelat ditemukan pada penggunaannya di sebuah situs pengolahan cokelat di Puerto Escondido, <span style="text-decoration: underline;">Houndras</span> sekitar 1100 -1400 tahun SM. Residu yang diperoleh dari tangki-tangki pengolahan ini mengindikasikan bahwa awalnya penggunaan kakao tidak diperuntukkan untuk membuat minuman saja, namun selput putih yang terdapat pada biji kokoa lebih condong digunakan sebagai sumber gula untuk minuman beralkohol.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Residu cokelat yang ditemukan pada tembikar yang digunakan oleh suku Maya kuno di Río Azul, Guatemala Utara, menunjukkan bahwa Suku Maya meminum cokelat di sekitar tahun 400 SM. Peradaban pertama yang mendiami daerah Meso-Amerika itu mengenal pohon “kakawa” yang buahnya dikonsumsi sebagai minuman <i>xocolātl</i> yang berarti minuman pahit. Menurut mereka, minuman ini perlu dikonsumsi setiap hari, entah untuk alasan apa. Namun, tampaknya cokelat juga menjadi simbol kemakmuran. Cara menyajikannya pun tak sembarangan. Dengan memegang wadah cairan ini setinggi dada dan menuangkan ke wadah lain di tanah, penyaji yang ahli dapat membuat busa tebal, bagian yang membuat minuman itu begitu bernilai. Busa ini sebenarnya dihasilkan oleh lemak kokoa (<i>cocoa butter</i>) namun terkadang ditambahkan juga busa tambahan. Orang Meso-Amerika tampaknya memiliki kebiasaan penting minum dan makan bubur yang mengandung cokelat. Biji dari pohon kakao ini sendiri sangat pahit dan harus difermentasi agar rasanya dapat diperolah. Setelah dipanggang dan dibubukkan hasilnya adalah cokelat atau kokoa. Diperkirakan kebiasaan minum cokelat suku Maya dimulai sekitar tahun 450-500 SM. Konon, konsumsi cokelat dianggap sebagai simbol status penting pada masa itu. Suku Maya mengonsumsi cokelat dalam bentuk cairan berbuih ditaburi lada merah, vanila, atau rempah-rempah lain. Minuman Xocoatl juga dipercaya sebagai pencegah lelah, sebuah kepercayaan yang mungkin disebabkan dari kandungan theobromin didalamnya.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Ketika peradaban Maya klasik runtuh (sekitar tahun 900) dan digantikan oleh bangsa Toltec, biji kokoa menjadi komoditas utama Meso-Amerika. Pada masa Kerajaan aztec berkuasa (sampai sekitar tahun 1500 SM) daerah yang meliputi Kota Meksiko saat ini dikenal sebagai daerah Meso-Amerika yang paling kaya akan biji kokoa. Bagi suku Aztec biji kokoa merupakan <i>“makanan para dewa”</i> (<i>theobroma</i>, dari bahasa Yunani). Biasanya biji kokoa digunakan dalam upacara-upacara keagamaan dan sebagai hadiah.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Cokelat juga menjadi barang mewah pada masa Kolombia-Meso Amerika, dalam kebudayaan mereka yaitu suku Maya, toltec, Aztec. biji kakao (<i>cacao bean</i>) sering digunakan sebagai mata uang. Sebagai contoh suku Indian Aztec menggunakan sistem perhitungan dimana satu ayam turki seharga seratus biji kokoa dan satu buah alpukat seharga tiga biji kokoa</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Sementara tahun 1544 SM, delegasi Maya Kekichi dari Guatemala yang mengunjungi istana Spanyol membawa hadiah, di antaranya minuman cokelat.</p> <div style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);" class="thumb tright"> <div class="thumbinner" style="width: 182px;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Melted_chocolate.jpg" class="image"><img alt="" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/b/b5/Melted_chocolate.jpg/180px-Melted_chocolate.jpg" class="thumbimage" width="180" height="120" /></a> <div class="thumbcaption"> <div class="magnify"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Melted_chocolate.jpg" class="internal" title="Perbesar"><img src="http://bits.wikimedia.org/skins-1.5/common/images/magnify-clip.png" alt="" width="15" height="11" /></a></div> Cokelat cair.</div> </div> </div> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Istana" title="Istana">istana</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol" title="Spanyol">Spanyol</a>. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" title="Eropa">Eropa</a>, kemudian lewat proses yang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Demokratis" title="Demokratis" class="mw-redirect">demokratis</a> harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi minuman yang dinikmati oleh kelas <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pedagang" title="Pedagang">pedagang</a>. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di Eropa, begitu terkenalnya cokelat di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/London" title="London">London</a>, sampai didirikan <i>“rumah cokelat”</i> untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi" title="Kopi">kopi</a>. Rumah cokelat pertama dibuka pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1657" title="1657">1657</a>.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Di tahun 1689 seorang dokter dan kolektor bernama Hans Sloane, mengembangkan sejenis minuman susu cokelat di <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Jamaika" title="Jamaika">Jamaika</a> dan awalnya diminum oleh suku apothekari, namun minuman ini kemudian dijual oleh <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cadbury" title="Cadbury">Cadbury</a> bersaudara.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Semua cokelat Eropa awalnya dikonsumsi sebagai minuman. Baru pada <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/1847" title="1847">1847</a> ditemukan cokelat padat. Orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Eropa" title="Eropa">Eropa</a> membuang hampir semua rempah-rempah yang ditambahkan oleh orang Meso-Amerika, tetapi sering mempertahankan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Vanila" title="Vanila" class="mw-redirect">vanila</a>. Juga mengganti banyak bumbu sehingga sesuai dengan selera mereka sendiri mulai dari resep khusus yang memerlukan <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ambergris&action=edit&redlink=1" class="new" title="Ambergris (halaman belum tersedia)">ambergris</a>, zat warna keunguan berlilin yang diambil dari dalam usus ikan paus, hingga bahan lebih umum seperti <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kayu_manis" title="Kayu manis" class="mw-redirect">kayu manis</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Cengkeh" title="Cengkeh">cengkeh</a>. Namun, yang paling sering ditambahkan adalah <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Gula" title="Gula">gula</a>. Sebaliknya, cokelat Meso-Amerika tampaknya tidak dibuat manis.</p> <p style="font-family: verdana; color: rgb(255, 204, 0);">Cokelat Eropa awalnya diramu dengan cara yang sama dengan yang digunakan suku Maya dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Aztec" title="Aztec" class="mw-redirect">Aztec</a>. Bahkan sampai sekarang, cara Meso-Amerika kuno masih dipertahankan, tetapi di dalam mesin <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Industri" title="Industri">industri</a>. Biji kokoa masih sedikit difermentasikan, dikeringkan, dipanggang, dan digiling. Namun, serangkaian teknik lebih rumit pun dimainkan. Bubuk cokelat di<a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Emulsi" title="Emulsi">emulsikan</a> dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karbon" title="Karbon">karbonasi</a> <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Kalium" title="Kalium">kalium</a> atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Natrium" title="Natrium">natrium</a> agar lebih mudah bercampur dengan air (<b>dutched</b>, metode emulsifikasi yang ditemukan orang <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Belanda" title="Belanda">Belanda</a>), lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak kokoa (<i>defatted</i>), digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (<i>conched</i>), atau dicampur dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Susu" title="Susu">susu</a> sehingga menjadi cokelat susu (<i>milk chocolate</i>).</p>chcolate is everythinghttp://www.blogger.com/profile/03113474376970698585noreply@blogger.com0